berawal dari blackberry messegner PART 2

tak seperti biasanya, tamzis yang biasanya kerumah dengan wajah yang ceria tapi ia hari ini datang dengan wajah murung, ku lihat matanya bengkak dan lembab seperti orang habis menangis 'yang, kalau umi gak ngerestuin kita terus kita disuruh putus gimana?' tanya nya dengan terbata-bata perlahan air mataku pun mulai mengalir dengan sendirinya dikedua pipiku 'kenapa nanya nya gitu?' tanyaku masih dalam keadaan menangis 'enggak papa kok cuman nanya, jangan nangis dong yang' bujuknya mengusap airmata dikedua pipiku 'jujur' paksa ku masih menangis 'engga yang, umi cuman ngga suka kita pacaran, aku takut kalau umi nyuruh kita putus aku bingung harus milih yang mana' jelas tamzis tertunduk, dengan sendirinya airmataku pun semakin deras mengalir dikedua pipiku 'jangan nangis yang' bujuknya menitikkan airmata, akupun memeluknya, haruskah kita berpisah karena orangtuanya? ya Allah berilah kami jalan yang terbaik, aku sayang dia, aku ingin dia tidak untuk yang lain :')